Selasa, 29 Oktober 2019

PENGAMATAN MIKROSKOPIS KHAMIR, KAPANG DAN MIKROBA AIR TERCEMAR


LAPORAN PRAKTIUM MIKROBIOLOGI
PENGAMATAN MIKROSKOPIS KHAMIR, KAPANG DAN MIKROBA AIR TERCEMAR






DISUSUN OLEH:
Defi Kurniasari (1351810005)
Chika Rizky Iswana (1351810014)
Vevi Aprilia Tus (1351810016)
Aprilia Purnama Sari (1351810021)
Siti Nur Qomariyah (1351810033)
Afifa Dwi Marita (1351810043)
Devi Oktaviana (1351810052)


AKADEMI FARMASI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019-2020


BAB I

PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
            Fungi (jamur) merupakan organisme eukariot yang memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin dan memiliki nukleat yang banyak. Fungi bersifat kemoorganotrof, karena mendapatkan nutrisi dengan cara mensekresikan enzim ekstraselular yang dapat mencerna senyawa organik kompleks seperti polisakarida dan protein menjadi penyusun monomer, dan kemudian diserap ke dalam sel fungi (Madigan, 2009).
Secara umum fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya yaitu,fungi bersifat uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat multiselluler yang biasa disebut kapang (Pelczar, 2005).
            Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).
            Penyebaran jamur atau kapang dialam sangat luas, jamur terdapat dalam tanah, pada buah-buahan, dalam air, air lait, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit dan ada yang bersifat parasit pada tanaman dan manusia. Spora beterbangan diudara, spora tesebut akan berkecambah menjadi sel vegetatif, jika jatuh pada tempat yang memungkinkan untuk idup. Sedagkan jamur yang hidup pada air mempunyai suatu alat perkembangbiakan yang dapat aktif bergerak (Djide, 2008).
          Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide culture atau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis (Medhy, 2013).
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai system pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri (Medhy, 2013).
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang  1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm.  (Pelczar,2005).

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kapang ?
2.      Apa yang dimaksud dengan khamir ?
3.      Apa saja yang termasuk dalam kapang dan khamir ?

1.3 Tujuan
1.      Memahami dan mengetahui prosedur pembuatan dan pemeriksaan preparat kapang dan khamir secara langsung dari sampel.
2.      Mengetahui struktur berbagai macam kapang dan khamir dari berbagai sampel.
3.      Mengetahui cara identifikasi jamur

1.4  Manfaat
1.      Mahasiswa mampu Memahami dan mengetahui prosedur pembuatan dan pemeriksaan preparat kapang dan khamir secara langsung dari sampel.
2.      Mahasiswa mampu Mengetahui struktur berbagai macam kapang dan khamir dari berbagai sampel.
3.      Mahasiswa mampu Mengetahui cara identifikasi jamur


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Peran mikroorganisme sangat luas yang mencakup di berbagai bidang yang meliputi : bidang pangan, kesehatan, industri, ekologi, teknik rekayasa genetika, dan lain-lain. Peran tersebut ada yang merugikan dan ada pula yang menguntungkan (Nurtjahyani, 2011).
Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi (Gandjar, 1999).
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai system pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri (Medhy, 2013).
Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasite pada tanaman, hewan, dan manusia (Sumarsih, 2003).
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan   jamur   masuk   dalam   kelompok   kapang.  Tubuh   vegetatif   kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval (Medhy, 2013).
Menurut Rusli ( 2011), Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) adalah suatu organisme eukariotik yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut :
1.      Mempunyai inti sel
2.      Memproduksi spora
3.      Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis
4.      Dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual
5.   Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh berbentuk filamen dengan dinding sel yang mengandung selulosa atau khitin, atau keduanya.

Khamir
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang  1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm.  (Pelczar,2005).
Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang bersifat uniseluler. Reproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar. Khamir pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang. Yeast dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif. Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi alkohol yaitu memecah gula (glukosa) menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk roti.Sedangkan oksidatif (respirasi) maka akan menghasilkan CO2 dan H2O. Keduanya bagi yeast adalah dipergunakan untuk energi walaupun energi yang dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi dari yang melalui fermentasi (Natsir, 2003).
Khamir tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative dapat tumbuh dalam keadaan anaerob, walaupun dengan cara yang lambat. Secara umum gula merupakan sumber energy yang paling baik, untuk khamir dan hanya untuk jenis khamir oksidatif dapat menggunakan asam organic dan alcohol sebagai sumber energy (Djide, 2008).
Khamir termasuk golongan fungi atau phylum Eumycetes. Jenis khamir sejati termasuk kelas Ascomycetes dan beberapa termasuk Basiciomycetes, sedangkan khamir yang tidak membentuk spora tergolong dalam fungi inperfektif (Djide,2008).

Kapang
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).
Kapang memiliki tubuh atau talus terdiri dari 2 bagian yaitu miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma (Syamsuri, 2004).
Kapang atau jamur termasuk golongan Emycetes atau fungi sejati yang terdiri dari empat klasis yaitu Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiocetes, dan Deuemycetes (Fungi inferfecti). Identifikasi kapang atau jamur dapat dilakukan berdasarkan atas sifat-sifat morfologisnya. Berdasarkan atas pengamatan secara mikroskopik, maka kapang atau jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau kadang dapat ditentukan sampai spesiesnya (Djide, 2008).

Rhizopus
Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini juga sering tumbuh pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah R. stolonifer dan R.nigricans. selain merusak makanan, beberapa spesies Rhizopus juga digunakan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R. oligosporus dan R. oryzae yang digunakan dalam fermentasi berbagai macam tempe dan oncom hitam.
Ciri-ciri spesifik Rhizopus adalah :
a.       Hifa nonseptat
b.      Mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap jika sudah tua
c.       Sporangiofora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid
d.      Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam
e.       Kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seperti cangkir
f.       Tidak mempunyai sporangiola
g. Membentuk hifa vegetative yang melakukan penetrasi pada substrat dan hifa fertil yang  memproduksi sporangia pada ujung sporangiofora
h.      Pertumbuhannya cepat membentuk miselium seperti kapas

 Aspergillus
Kapang ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar air rendah. Grup ini mempunyai konidia berwarna hijau, dan membentuk askospora yang terdapat didalam aski perithesia berwarna kuning sampai merah. Grup A. niger mempunyai kepala pembawa konidia yang besar yang dipak secara padat, bulat dan berwarna hitam, coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan mengandung pigmen. Grup A. flavus-oryzae termasuk spesies yang penting dalam fermentasi beberapa makanan tradisional dan untuk memproduksi enzim, tetapi kapang dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan. A. oryzae digunakan dalam fermentasi tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia dalam grup ini berwarna kuning sampai hijau, dan mungkin membentuk sklerotia.
Ciri-ciri spesifik Aspergillus adalah :
a.  Hifa septat dan miselium bercabang, biasanya tidak berwarna, yang terdapat dibawah permukaan merupakan hifa vegetatif sedangkan yang muncul diatas permukaan adalah hifa fertil.
b.      Koloni kelompok
c.    Konidiofora septat dan nonseptat, muncul dari “foot cell” (yaitu sel miselium yang bengkak dan berdinding tebal)
d. Konidiofora membengkak menjadi vesikel pada ujungnya, membawa sterigmata dimana tumbuh konidia
e.       Sterigmata atau fialida biasanya sederhana berwarna atau tidak berwarna
f.       Konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam
g.      Beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 370 C atau lebih.

Penicillium
Kapang ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan dan serealia. Penicillium juga digunakan oleh dalam industri untuk memproduksi antibiotik. Beberapa ciri spesifik Pencicillium adalah :
a.     Hifa septat, miselium bercabang, biasanya tidak berwarna
b.   Konidiofora septet dan muncul di atas permukaan, berasal dari hifa dibawah permukaan, bercabang atau tidak bercabang
c.   Kepala yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata atau fialida muncul dalam kelompok
d.    Konidia membentuk rantai karena muncul satu per satu dari sterigmata
e.    Konidia pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecoklatan
(Waluyo, 2007)



 BAB III

METODELOGI

A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut  :
Hari/Tanggal         :           Rabu, 23 Oktober 2019
Pukul                     :           08.00 – 11.20 WIB
Tempat                  :           Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Surabaya


B.     Alat dan Bahan
Alat  :
1.      Mikroskop
2.      Jarum ose
3.      Bunsen
4.      Objek glass
5.      Pipet
Bahan :
1.      Air PDAM
2.      Air Sungai
3.      Air Selokan
4.      Isolasi Kapang Rhizopus sp (Tempe)
5.      Isolasi Kapang Aspergillus niger
6.      Isolasi kapang Saccharomyces sp
A.    Prosedur pembuatan

1.      Air PDAM
2.      Air Sungai


3.       Air Selokan

4.      Isolasi Kapang Rhizopus sp (Tempe)

5.      Isolasi Kapang Aspergillus niger

6.      Isolasi kapang Saccharomyces sp

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

No
NAMA SPESIMEN
GAMBAR
KETERANGAN
No
Nama Bagian
1
Rhizopus Sp (Tempe)
 
1
Sporangium
2
Hifa
3
Sporangiafor
4
Rhizoid





2
Aspergillus niger
 
1
Vesikula
2
Phialid
3
Kunidia
4
Sporangiofor
5
Septa





3
Saccharomyces Sp
 

1
Budding
2



Badan Sel

No
NAMA SPESIMEN
GAMBAR

KETERANGAN

1
Air PDAM


Bersih, Hanya Ada Pengotor




2
Air Sungai
 

 Paramecium




3
Air Got
 
Euglena  



4.2 Pembahasan
Pada praktikum mikrobiologi kali ini adalah pemeriksaan morfologi pada kapang dan khamir seperti yang di rujuk pada tinjauan pustaka pengertian dari kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filament (miselium). Sedangkan pengertian dari khamir adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa genara adalah yang membentuk miselium dengan percabangan.
Fungi terdiri atas 2 golongan yaitu kapang dan khamir, Berikut ini perbedaan antara kapang dan khamir yaitu:
·         kapang ini bersifat filamen sedangkan khamir tidak mempunyai filament
·         Kapang multiseluler atau bersel ganda  sedangkan khamir biasanya uniseluler  atau bersel tunggal.
Kapang dan khamir merupakan bagian dari fungi. Persamaan kapang dan khamir yaitu sama-sama mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu merubah substrat menjadi produk tertentu, ukurannya dalam mikron (sangat kecil), dan mempunyai dinding sel.
Perbedaan utama dari keduanya adalah khamir merupakan sel tunggal (Uniseluler) sedangkan kapang bersel ganda (Multiseluler). Perbedaan lainnya yaitu kapang mempunyai filamen yang berbentuk benang dan merupakan suatu bentuk pertumbuhan, apabila organisme tersebut merupakan saprofit dalam tanah atau dalam medium lainnya.
Kapang membentuk miselium dan berbagai  bentuk spora, kelompok kapang sering dipilih berdasarkan spora aseksualnya, bentuk filamen dari kapang adalah panjang yang disebut sebagai hifa, hifa mempunyai dua struktur yaitu berspekta dan tidak berspekta  sedangkan khamir tidak mempunyai filamen dan merupakan suatu bentuk pertumbuhan apabila organisme tersebut hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan, dan bereproduksi melalui pertunasan atau pembelahan sel, bentuk koloni mirip dengan bakteri.
Sampel yang digunakan adalah tempe, air tape, air got, air sungai, dan air PDAM , pemilihan bahan tersebut bertujuan untuk mempermudah pencarian bahan, kapang mudah dilihat karena penampangnya yang berserabut seperti kapas pada awal kemudian jika spora telah tmbul akan terbentuk warna sesuai jenis kapangnya, bahan mudah mengalami pembusukan, mempermudah identifikasi jamur/fungi, dan harga terjangkau.
Rhizopus adalah genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales.  Rhizopus mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat.
Miselium dari Rhizopus yang juga disebut stolon  menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif. Rhizopus bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa.
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.(Jutono,2000).
Dari hasil pengamatan kelompok kami, didapatkan kapang aspergillus yang terlihat dalam jumlah banyak dan menyebar. Bagian dari aspergillus yang tampak adalah sterigma dan vesicle. Aspergillus termasuk jenis spora (kandiospora) yang berupa sel tunggal maupun multisel, terbentuk pada ujung kandiofora dan sifatnya terbuka.
Saccaromyces cerevicae sangat berperan dalam proses fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih kekuningan yang dapat dilihat diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga tidak seperti khamir lainnya yang seringkali tidak terlihat dibawah miskroskop karena tidak kontras dengan mediumnya. Penampilan makroskopisnya yaitu bentuk koloni yang bulat, warna yang kuning muda-keputihan, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan askopora 1-8 buah (Ahmad,2005).
Hasil dari pengamatan air tape adalah didapatkan khamir (fungi bersel satu yang mikroskopis) yang menyebar merata dan berjumlah banyak dan merupakan khamir saccharomyces cerevisiae. Ada 2 bentuk yang didapat, yaitu oval dan bulat namun lebih dominan bentuk bulat. Ukuran dari khamir menurut tinjauan pustaka berkisar antara 1-9 mikron kali 2-20 mikron, tergantung spesiesnya. Khamir tidak mempunyai flagella sehingga tidak dapat melakukan gerakan aktif. (Natsir, 2008).
Untuk Penicillium sp belum dapat diidentifikasi karena saat pembiakannya Penicillium sp tidak tumbuh sehinga tidak dapat diamati dalam mikroskop.
Selain idenifikasi untuk kapang dan khamir kami juga mengidentifikasi air PDAM, air sungai, dan air got yang ada disekitar lingkungan kami, secara mikroskopis hasil dari air PDAM tidak ditemukan mikroorganisme yang tumbuh didalam nya hanya ditemukan pengotor yang ada didalam nya.
            Untuk air sungai ditemukan paramecium yang terkandung didalamnya hal itu menandakan air sungai tersebut tercemar mikroorganisme. Sedangkan yang terakhir yaitu Untuk air got ditemukan euglena yang terkandung didaamnya hal itu juga menandakan air got tersebut tercemar mikroorganisme.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1  Kesimpulan
1)  Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
2)   Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik.
3)     Kapang terdiri dari Aspergillus, Rhizopus sp, dan Penicillium. Sedangkan khamir yaitu Saccaromyces cerevicae.

1.2  Saran
Sebaiknya laboratorium menyiapkan mikroskop yang banyak agar semua praktikan bisa melihat sampel yang diuji tanpa berganti-gantian dengan teman-teman yang lain. Sebaiknya praktikan tidak ribut pada saat praktikum sedang berlangsung agar pada saat ujian praktikum semua praktikan mengetahui semua prosedur kerja tiap percobaan yang dipraktekkan.


DAFTAR PUSTAKA
Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2009. Brock Biology of Microorganisms. New Jersey:Pearson Prentice Hall.
Pelczar, M.J dan E.C.S Chan. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Djide, Natsir,. Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi. UNHAS,Makassar.
Medhy.2013.”Pengamatan Morfologi”.http:medhythedoctor.blogspot.com
Gandjar.2009. Mikrobiologi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Nurtjahyani, 2011. Peran Mikroorganisme Dalam Perkembangan Mikrobiologi Pangan. Prospektus. Vol. Ix No. 1.
Natsir. 2003. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar:Universitas Hasanudin
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta:Erlangga
Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Makassar : UMM Press.