LAPORAN PRAKTIUM MIKROBIOLOGI
PENGAMATAN MIKROSKOPIS KHAMIR,
KAPANG DAN MIKROBA AIR TERCEMAR
DISUSUN OLEH:
Defi Kurniasari (1351810005)
Chika Rizky Iswana (1351810014)
Vevi Aprilia Tus (1351810016)
Aprilia Purnama Sari (1351810021)
Siti Nur Qomariyah (1351810033)
Afifa Dwi Marita (1351810043)
Devi Oktaviana (1351810052)
AKADEMI FARMASI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Fungi (jamur) merupakan organisme eukariot yang memiliki
dinding sel yang tersusun dari kitin dan memiliki nukleat yang banyak. Fungi
bersifat kemoorganotrof, karena mendapatkan nutrisi dengan cara mensekresikan
enzim ekstraselular yang dapat mencerna senyawa organik kompleks seperti
polisakarida dan protein menjadi penyusun monomer, dan kemudian diserap ke
dalam sel fungi (Madigan, 2009).
Secara umum fungi dapat dibagi
menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya yaitu,fungi bersifat
uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat multiselluler yang
biasa disebut kapang (Pelczar, 2005).
Kapang adalah fungi
multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat
karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula
akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai
warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak =
thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal =
hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal =
mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).
Penyebaran jamur atau kapang dialam
sangat luas, jamur terdapat dalam tanah, pada buah-buahan, dalam air, air lait,
bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit dan ada yang bersifat parasit
pada tanaman dan manusia. Spora beterbangan diudara, spora tesebut akan
berkecambah menjadi sel vegetatif, jika jatuh pada tempat yang memungkinkan
untuk idup. Sedagkan jamur yang hidup pada air mempunyai suatu alat
perkembangbiakan yang dapat aktif bergerak (Djide, 2008).
Pengamatan
morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan
morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa
cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide culture atau hanging
drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan pengamatan secara makroskopis
dan mikroskopis (Medhy, 2013).
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak
mempunyai system pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya
berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi
untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak
makanannya sendiri (Medhy, 2013).
Khamir
(yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang membentuk
miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang saprofit dan ada
beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu
dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm.
(Pelczar,2005).
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan kapang ?
2. Apa yang dimaksud dengan khamir ?
3.
Apa
saja yang termasuk dalam kapang dan khamir ?
1.3 Tujuan
1.
Memahami dan mengetahui prosedur
pembuatan dan pemeriksaan preparat kapang dan khamir secara langsung dari
sampel.
2.
Mengetahui struktur berbagai macam
kapang dan khamir dari berbagai sampel.
3.
Mengetahui cara identifikasi jamur
1.4 Manfaat
1.
Mahasiswa mampu Memahami dan
mengetahui prosedur pembuatan dan pemeriksaan preparat kapang dan khamir secara
langsung dari sampel.
2.
Mahasiswa mampu Mengetahui struktur
berbagai macam kapang dan khamir dari berbagai sampel.
3.
Mahasiswa mampu Mengetahui cara
identifikasi jamur
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroorganisme
memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi
yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi
pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Peran mikroorganisme sangat luas
yang mencakup di berbagai bidang yang meliputi : bidang pangan, kesehatan,
industri, ekologi, teknik rekayasa genetika, dan lain-lain. Peran tersebut ada
yang merugikan dan ada pula yang menguntungkan (Nurtjahyani, 2011).
Fungi
adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau
aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara
mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu
melalui absorpsi (Gandjar, 1999).
Jamur tidak mempunyai batang, daun,
dan akar serta tidak mempunyai system pembulu seperti pada tumbuhan tingkat
tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari
jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang
berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri (Medhy, 2013).
Habitat (tempat hidup) jamur
terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh
sebagai saprofit atau parasite pada tanaman, hewan, dan manusia (Sumarsih,
2003).
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur
tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap.
Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk
tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur
masuk dalam kelompok
kapang. Tubuh vegetatif
kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut
hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat
hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler
(berinti satu), bentuknya bulat atau oval (Medhy, 2013).
Menurut
Rusli ( 2011), Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) adalah suatu organisme
eukariotik yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut :
1.
Mempunyai inti sel
2.
Memproduksi spora
3.
Tidak mempunyai klorofil sehingga
tidak dapat melakukan fotosintesis
4.
Dapat berkembang biak secara
aseksual maupun seksual
5. Beberapa mempunyai bagian-bagian
tubuh berbentuk filamen dengan dinding sel yang mengandung selulosa atau
khitin, atau keduanya.
Khamir
Khamir
(yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang
membentuk miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya sebagian ada yang
saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10
μm. (Pelczar,2005).
Khamir
termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang bersifat
uniseluler. Reproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel
tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan
kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih
besar. Khamir pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat
fisiologinya dan tidak atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang. Yeast dapat
dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya yaitu bersifat
fermentatif dan oksidatif. Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi alkohol
yaitu memecah gula (glukosa) menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk
roti.Sedangkan oksidatif (respirasi) maka akan menghasilkan CO2 dan
H2O. Keduanya bagi yeast adalah dipergunakan untuk
energi walaupun energi yang dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi dari yang
melalui fermentasi (Natsir, 2003).
Khamir
tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative dapat tumbuh
dalam keadaan anaerob, walaupun dengan cara yang lambat. Secara umum gula
merupakan sumber energy yang paling baik, untuk khamir dan hanya untuk jenis
khamir oksidatif dapat menggunakan asam organic dan alcohol sebagai sumber
energy (Djide, 2008).
Khamir
termasuk golongan fungi atau phylum Eumycetes.
Jenis khamir sejati termasuk kelas Ascomycetes
dan beberapa termasuk Basiciomycetes,
sedangkan khamir yang tidak membentuk spora tergolong dalam fungi inperfektif (Djide,2008).
Kapang
Kapang
adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul
akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari
suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang
disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut
miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2005).
Kapang memiliki tubuh atau talus terdiri dari 2 bagian yaitu miselium
dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan
beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan
dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa
terdapat sitoplasma (Syamsuri, 2004).
Kapang atau jamur termasuk golongan Emycetes atau fungi sejati yang terdiri dari empat klasis yaitu Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiocetes,
dan Deuemycetes (Fungi inferfecti).
Identifikasi kapang atau jamur dapat dilakukan berdasarkan atas sifat-sifat
morfologisnya. Berdasarkan atas pengamatan secara mikroskopik, maka kapang atau
jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau kadang dapat ditentukan sampai
spesiesnya (Djide, 2008).
Rhizopus
Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan
menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini juga sering tumbuh pada
sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti
adalah R. stolonifer dan R.nigricans. selain
merusak makanan, beberapa spesies Rhizopus juga digunakan
dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R.
oligosporus dan R. oryzae yang digunakan dalam
fermentasi berbagai macam tempe dan oncom hitam.
Ciri-ciri spesifik Rhizopus adalah
:
a.
Hifa nonseptat
b.
Mempunyai stolon dan rhizoid yang
warnanya gelap jika sudah tua
c.
Sporangiofora tumbuh pada noda
dimana terbentuk juga rhizoid
d.
Sporangia biasanya besar dan
berwarna hitam
e.
Kolumela agak bulat dan apofisis
berbentuk seperti cangkir
f.
Tidak mempunyai sporangiola
g. Membentuk hifa vegetative yang
melakukan penetrasi pada substrat dan hifa fertil yang memproduksi
sporangia pada ujung sporangiofora
h.
Pertumbuhannya cepat membentuk
miselium seperti kapas
Aspergillus
Kapang
ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi, oleh
karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar air rendah. Grup ini
mempunyai konidia berwarna hijau, dan membentuk askospora yang terdapat didalam
aski perithesia berwarna kuning sampai merah. Grup A. niger mempunyai
kepala pembawa konidia yang besar yang dipak secara padat, bulat dan berwarna
hitam, coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan mengandung pigmen.
Grup A. flavus-oryzae termasuk spesies yang penting dalam
fermentasi beberapa makanan tradisional dan untuk memproduksi enzim, tetapi
kapang dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan. A.
oryzae digunakan dalam fermentasi tahap pertama dalam pembuatan kecap
dan tauco. Konidia dalam grup ini berwarna kuning sampai hijau, dan mungkin
membentuk sklerotia.
Ciri-ciri
spesifik Aspergillus adalah :
a. Hifa septat dan miselium bercabang, biasanya
tidak berwarna, yang terdapat dibawah permukaan merupakan hifa vegetatif
sedangkan yang muncul diatas permukaan adalah hifa fertil.
b.
Koloni kelompok
c. Konidiofora septat dan nonseptat,
muncul dari “foot cell” (yaitu sel miselium yang bengkak dan berdinding
tebal)
d. Konidiofora membengkak menjadi
vesikel pada ujungnya, membawa sterigmata dimana tumbuh konidia
e.
Sterigmata atau fialida biasanya
sederhana berwarna atau tidak berwarna
f.
Konidia membentuk rantai yang
berwarna hijau, coklat atau hitam
g.
Beberapa spesies tumbuh baik pada
suhu 370 C atau lebih.
Penicillium
Kapang
ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan dan serealia. Penicillium juga
digunakan oleh dalam industri untuk memproduksi antibiotik. Beberapa ciri
spesifik Pencicillium adalah :
a. Hifa septat, miselium bercabang,
biasanya tidak berwarna
b. Konidiofora septet dan muncul di
atas permukaan, berasal dari hifa dibawah permukaan, bercabang atau tidak
bercabang
c. Kepala yang membawa spora berbentuk
seperti sapu, dengan sterigmata atau fialida muncul dalam kelompok
d. Konidia membentuk rantai karena
muncul satu per satu dari sterigmata
e. Konidia pada waktu masih muda
berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiruan atau kecoklatan
(Waluyo, 2007)
METODELOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini
adalah sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Pukul : 08.00 – 11.20 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Akademi
Farmasi Surabaya
B. Alat dan Bahan
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Jarum
ose
3.
Bunsen
4.
Objek
glass
5.
Pipet
Bahan :
1.
Air
PDAM
2.
Air
Sungai
3.
Air
Selokan
4.
Isolasi
Kapang Rhizopus sp (Tempe)
5.
Isolasi
Kapang Aspergillus niger
6.
Isolasi
kapang Saccharomyces sp
A. Prosedur pembuatan
1.
Air
PDAM
2.
Air
Sungai
3.
Air
Selokan
4.
Isolasi
Kapang Rhizopus sp (Tempe)
5.
Isolasi
Kapang Aspergillus niger
6.
Isolasi
kapang Saccharomyces sp
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
|
NAMA SPESIMEN
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
|
No
|
Nama Bagian
|
|||
1
|
Rhizopus Sp (Tempe)
|
|
1
|
Sporangium
|
2
|
Hifa
|
|||
3
|
Sporangiafor
|
|||
4
|
Rhizoid
|
|||
|
|
|
|
|
2
|
Aspergillus niger
|
|
1
|
Vesikula
|
2
|
Phialid
|
|||
3
|
Kunidia
|
|||
4
|
Sporangiofor
|
|||
5
|
Septa
|
|||
|
|
|
|
|
3
|
Saccharomyces Sp
|
|
1
|
Budding
|
2
|
Badan Sel
|
No
|
NAMA SPESIMEN
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
|
1
|
Air PDAM
|
|
Bersih, Hanya Ada Pengotor
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Air Sungai
|
|
Paramecium
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Air Got
|
|
Euglena
|
|
4.2 Pembahasan
Pada
praktikum mikrobiologi kali ini adalah pemeriksaan morfologi pada kapang dan
khamir seperti yang di rujuk pada tinjauan pustaka pengertian dari kapang
adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filament
(miselium). Sedangkan pengertian dari khamir adalah fungi bersel satu yang
mikroskopik, beberapa genara adalah yang membentuk miselium dengan percabangan.
Fungi terdiri atas 2 golongan
yaitu kapang dan khamir, Berikut ini perbedaan antara kapang dan khamir yaitu:
·
kapang
ini bersifat filamen sedangkan khamir tidak mempunyai filament
·
Kapang
multiseluler atau bersel ganda sedangkan khamir biasanya uniseluler
atau bersel tunggal.
Kapang dan
khamir merupakan bagian dari fungi. Persamaan kapang dan khamir yaitu sama-sama
mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu merubah substrat menjadi
produk tertentu, ukurannya dalam mikron (sangat kecil), dan mempunyai dinding
sel.
Perbedaan utama dari keduanya
adalah khamir merupakan sel tunggal (Uniseluler) sedangkan kapang bersel ganda
(Multiseluler). Perbedaan lainnya yaitu kapang mempunyai filamen yang berbentuk
benang dan merupakan suatu bentuk pertumbuhan, apabila organisme tersebut
merupakan saprofit dalam tanah atau dalam medium lainnya.
Kapang membentuk miselium dan
berbagai bentuk spora, kelompok kapang sering dipilih berdasarkan spora
aseksualnya, bentuk filamen dari kapang adalah panjang yang disebut sebagai hifa,
hifa mempunyai dua struktur yaitu berspekta dan tidak berspekta sedangkan
khamir tidak mempunyai filamen dan merupakan suatu bentuk pertumbuhan apabila
organisme tersebut hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan, dan
bereproduksi melalui pertunasan atau pembelahan sel, bentuk koloni mirip dengan
bakteri.
Sampel
yang digunakan adalah tempe, air tape, air got, air sungai, dan air PDAM ,
pemilihan bahan tersebut bertujuan untuk mempermudah pencarian bahan, kapang
mudah dilihat karena penampangnya yang berserabut seperti kapas pada awal
kemudian jika spora telah tmbul akan terbentuk warna sesuai jenis kapangnya,
bahan mudah mengalami pembusukan, mempermudah identifikasi jamur/fungi, dan
harga terjangkau.
Rhizopus adalah genus jamur
benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Rhizopus mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk
rhizoid untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa
coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat.
Miselium dari Rhizopus yang juga disebut stolon menyebar diatas
substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif. Rhizopus bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang
bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora.
Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding
seperti septa.
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk
dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh
sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada
tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di
rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus adalah jamur
yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan
membentuk miselia dan konidiospora. Aspergillus berkembang
biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk
spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak
dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam
paru.(Jutono,2000).
Dari hasil pengamatan kelompok
kami, didapatkan kapang aspergillus
yang terlihat dalam jumlah banyak dan menyebar. Bagian dari aspergillus yang
tampak adalah sterigma dan vesicle. Aspergillus
termasuk jenis spora (kandiospora) yang berupa sel tunggal maupun multisel,
terbentuk pada ujung kandiofora dan sifatnya terbuka.
Saccaromyces cerevicae sangat berperan dalam proses
fermentasi alkohol ini mempunyai warna putih kekuningan yang dapat dilihat
diatas permukaan tumbuh koloni, sehingga tidak seperti khamir lainnya yang
seringkali tidak terlihat dibawah miskroskop karena tidak kontras dengan
mediumnya. Penampilan makroskopisnya yaitu bentuk koloni yang bulat, warna yang
kuning muda-keputihan, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki
sel bulat dengan askopora 1-8 buah (Ahmad,2005).
Hasil dari pengamatan air tape
adalah didapatkan khamir (fungi bersel satu yang mikroskopis) yang menyebar
merata dan berjumlah banyak dan merupakan khamir saccharomyces cerevisiae. Ada
2 bentuk yang didapat, yaitu oval dan bulat namun lebih dominan bentuk bulat.
Ukuran dari khamir menurut tinjauan pustaka berkisar antara 1-9 mikron
kali 2-20 mikron, tergantung spesiesnya. Khamir tidak mempunyai
flagella sehingga tidak dapat melakukan gerakan aktif. (Natsir, 2008).
Untuk Penicillium sp belum
dapat diidentifikasi karena saat pembiakannya Penicillium sp tidak
tumbuh sehinga tidak dapat diamati dalam mikroskop.
Selain idenifikasi untuk kapang dan khamir kami juga
mengidentifikasi air PDAM, air sungai, dan air got yang ada disekitar lingkungan
kami, secara mikroskopis hasil dari air PDAM tidak ditemukan mikroorganisme
yang tumbuh didalam nya hanya ditemukan pengotor yang ada didalam nya.
Untuk air sungai ditemukan paramecium yang terkandung didalamnya hal itu
menandakan air sungai tersebut tercemar mikroorganisme. Sedangkan yang terakhir yaitu Untuk air got ditemukan euglena yang terkandung didaamnya
hal itu juga menandakan air got tersebut tercemar mikroorganisme.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
1) Kapang adalah fungi
multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah
dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
2) Khamir
(yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang
membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang
saprofit dan ada beberapa yang parasitik.
3) Kapang
terdiri dari Aspergillus, Rhizopus sp, dan Penicillium. Sedangkan khamir yaitu Saccaromyces cerevicae.
1.2 Saran
Sebaiknya laboratorium menyiapkan mikroskop yang banyak agar semua
praktikan bisa melihat sampel yang diuji tanpa berganti-gantian dengan
teman-teman yang lain. Sebaiknya praktikan tidak ribut
pada saat praktikum sedang berlangsung agar pada saat ujian praktikum semua
praktikan mengetahui semua prosedur kerja tiap percobaan yang dipraktekkan.
DAFTAR PUSTAKA
Madigan MT,
Martinko JM, Brock TD. 2009. Brock Biology of Microorganisms. New
Jersey:Pearson Prentice Hall.
Pelczar, M.J dan
E.C.S Chan. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Djide, Natsir,. Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi.
UNHAS,Makassar.
Medhy.2013.”Pengamatan
Morfologi”.http:medhythedoctor.blogspot.com
Gandjar.2009.
Mikrobiologi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Nurtjahyani, 2011. Peran Mikroorganisme Dalam Perkembangan Mikrobiologi Pangan. Prospektus.
Vol. Ix No. 1.
Natsir.
2003. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar:Universitas Hasanudin
Syamsuri,
Istamar. 2004. Biologi. Jakarta:Erlangga
Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Makassar : UMM Press.